Sebal di campur sedih dirasakan puluhan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Kanisius Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Alih alih menghabiskan liburan di Bali, mereka hanya menunggu kosong sepanjang hari di halaman sekolah dan terpaksa merelakan uang hasil menabung berbulan bulan melayang begitu saja.
Satu unit bus nyaman dan fasilitas lengkap yang dijanjikan biro perjalanan yang seharusnya menjemput mereka, Sabtu (3/1) pagi, ternyata tidak kunjung tiba. Padahal, puluhan siswa sudah berdatangan sejak pagi hari karena dijanjikan bus akan berangkat pukul 08.00. Namun, waktu keberangkatan terus diundur tanpa kejelasan.
“Tadinya ditunda pukul 13.00 tetapi saat ditelpon lagi, pengurus biro perjalanannya enggak bisa dihubungi lagi. Didatangi ke kantornya juga tidak ada, akhirnya anak anak pulang”, kata salah seorang guru.
Alhasil anak anak yang sudah mulai berangan angan soal rencana di Pulau Dewata ini terpaksa harus gigit jari. Padahal, mereka sudah mulai menabung biaya study tour dari awal tahun ajaran.
“Ada orang tua yang menelpon, katanya anaknya nangis nangis enggak jadi ke Bali”
Lantaran tidak terima dengan biro perjalanan itu, pihak sekolah melaporkan kasus penipuan ini ke Polres Semarang. Kejadian ini membuat sekolah mengalami kerugian Rp 15 juta.
Ternyata, biro perjalanan bermasalah itu memang baru kali ini digunakan. Mereka getol menawarkan paket perjalanan yang murah meriah ke sekolah. Malahan, sekolah juga dapat iming-iming satu printer berwarna. Bonus printer dipenuhi. Sayangnya, janji mengantar study tour diingkari. Mungkin duitnya buat beli printer. Batal deh liburannya....
Silahkan tulis pendapat/komentar Sampeyan mengenai tulisan di atas...
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tuliskan pendapat Sampeyan