Tampilkan postingan dengan label sci-tech. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sci-tech. Tampilkan semua postingan

Kamis, 26 Maret 2009

Butuh 8,2 Detik Untuk Jatuh Cinta

. Kamis, 26 Maret 2009
9 komentar

Baru baru ini, ilmuwan menemukan fakta unik, yakni kita membutuhkan waktu 8.2 Detik untuk jatuh cinta, Benarkah?


Waktu yang lebih lama dibutuhkan untuk seseorang yang jatuh cinta pada pandangan pertama.

Jika dia hanya melihatnya dalam 4 detik saja, berarti dia tidak terkesan dengan seseorang yang dijumpainya, tetapi, jika dia melihat dengan pandangan lebih dari 8.2 detik, tandanya dia sudah jatuh cinta.

Tetapi, hal diatas tidak berlaku kepada wanita. Mereka memandang pria dengan waktu yang sama, tidak peduli apakah wanita itu tertarik dengan sang pria atau tidak.

Penelitian di atas dilakukan dengan mengunakan kamera tersembunyi, yang secara diam diam digunakan untuk melacak gerakan mata 115 orang siswa. Dimana siswa laki laki dibiarkan berbicara dengan model wanita sedangkan siswi wanita berbicara dengan model pria.

Kemudian setiap siswa diminta menuliskan apakah lawan berbicara mereka jatuh cinta pada lawan berbicaranya atau tidak.

Dari situ, didapatkan bahwa siswa yang suka dengan lawan beerbicaranya mampu tidak berkedip selama 8.2 detik, sedangkan siswa yang tidak tertarik dengan lawan berbicaranya, cenderung mengalihkan pandangannya setelah 4,5 detik.

Berbeda dengan siswi wanita yang rata rata melihat lawan berbicaranya dengan waktu yang sama, baik suka maupun tidak, dan cenderung tidak menarik perhatian pada lawan bicaranya

Peneliti berpendapat kalau pria menggunakan pandangannya untuk mengamati keadaan lawan berbicaranya. Sedangkan wanita cendenrung tidak menarik perhatian sebab takut dengan resiko yang tidak diinginkan.

Penelitian tersebut dilakukan oleh jurnal Archives of Sexual Behavior


Silahkan tulis pendapat/komentar Sampeyan mengenai tulisan di atas...

Read more »»

Kamis, 22 Januari 2009

Super mobile intelligence will take you anywhere at all

. Kamis, 22 Januari 2009
1 komentar

How much intelligence can we pack into a mobile device? The answer is getting more and more complex. It is like guessing when the Israelis and the Palestinians will eventually coexist peacefully once and for all.


"Imagine a device that can anticipate what you need or you want," said Olli-Pekka Kallasvuo, Nokia president and CEO, in his keynote speech at the Nokia World 2008 in Barcelona last December.

That certainly will require an unimaginable amount of intelligence to be packed into the device.

But let us think of the Internet for a moment.

Ten years ago, who would have thought the Internet would one day enable us to do so many things?

Today, the Internet is not only a means of communication -- although there is no denying email is the killer application bringing everyone online.

Today, we are able to track down our friends who we lost touch with for many years. Today, we can plan a trip by browsing travel sites and hotel home pages.

Suddenly students become more knowledgeable than their teachers because an unprecedented amount of information is now available to everybody.

When Kallasvuo mentioned a mobile device with such awesome intelligence, he was not just daydreaming. When connected to the Internet, the mobile device can gather information from various sources and provide us with whatever we want to know, he said.

"We can personalize the Internet to get the specific services that we want," the CEO said. "It also means that there will be billions of Internets instead of one single one."

And the intelligent features of the mobile device, such as maps, GPS, electronic compasses, cameras and other sensors, will make it even easier for us to "interact with our friends."

These features basically make the device know where it is on this planet. It will allow us to find out where our loved ones are at any time.

One of the upcoming advanced capabilities that Nokia is working on is the Point and Find. If you are in Callanish, Scotland, for example, all you have to do is take out your device and point it at the Standing Stones.

The device already knows your location and, using its electronic compass, will also know what you are pointing at. It will then collect the relevant information from the Internet and will tell you a lot of things about the 5,000-year-old Standing Stones, including their folklore.

Clearly, to maintain its competitiveness, Nokia seems to be keeping its focus on being the leader in mobile device technology. That is why the company wrefers to its intelligent devices as mobile computers rather than just smart phones.

Another area is the map applications, which are richer than the offerings of other makers of Personal Navigation Devices (PND). It has fine details and is loaded with more information.

"Until now, around six million people have downloaded Nokia maps," Kallasvuo said during the event opening.

Nokia's maps cover more than 200 countries. In addition to telling us our exact position, the maps will also help guide us to the places near us that we need to get to. It can help us as we walk or drive. In-car voice navigation is assisted by live feeds of traffic information, and it will help us take a detour to avoid traffic jams.

This is all made possible by the acquisition of Navteq, a map data company that Nokia bought in 2007.

At the same time, the Finnish company is also expanding its services wing. Take Ovi, for example. It allows us to access music files, purchase games, share photos and videos with others, maintain our contacts and calendar, and even back up our files online.

What about email?

"At Nokia, we believe that email should be for everyone," said Kallasvuo, and hence email is on Ovi.

He believes that most new email users will have their first taste of email through a mobile device.

To support this vision, for example, the E71 - which is the best-selling QWERTY smart phone from Nokia - supports Microsoft Exchange and Lotus Domino.

So what is Nokia*s vision of the future mobile phone?

"I would almost go as far as saying that in 2020 no two mobile phones will be alike,* Kallasvuo replied during the group interview that I was very lucky to be a part of.

Again, he based his view on the fact that we will be able to personalize the services that we want to enjoy.

He added that there would also be new hardware techno-logies such as nanotechnology, and there would be the value from adjacent industries that can be combined into the mobile device, including, for example, the navigation devices, the music players and the digital cameras that have already taken place.

Besides, each mobile device will continuously interact with its surroundings.

"We will make the user's experience with his mobile devices 'context-sensitive'."


Silahkan tulis pendapat/komentar Sampeyan mengenai tulisan di atas...

Read more »»

Selasa, 20 Januari 2009

Kotoran Ikan Bisa Bikin Sehat Lautan

. Selasa, 20 Januari 2009
0 komentar

Kalau ditanya hewan apa yang paling banyak hidup di lautan, tentu jawabnya adalah ikan. Menurut para ilmuwan ternyata ikan pula yang menentukan baik tidaknya kualitas air laut. Kotorannya ternyata mengendalikan siklus karbon di air laut sehingga tahan terhadap perubahan iklim.


Pemodelan komputer menunjukkan bahwa populasi ikan menghasilkan kotoran yang mengandung karbon anorganik kalsium karbonat dalam kadar tinggi yang bermanfaat untuk mengendalikan keasaman air laut. Selain mengendalikan keasaman, kalsium karbonat yang berwujud putih seperti kapur juga berguna untuk mendukung ekosistem laut dan pembentukan terumbu karang.

"Senyawa tersebut membantu pengendalian jumlah karbon dioksida yang diserap lautan dari atmosfer pada masa depan," ujar Villy Christensen dari University British Columbia yang melaporkan penelitiannya dalam jurnal Science teranyar seperti dilansir Reuters.

Selama ini, sumber kalsium karbonat hanya diketahui berasal dari organisme renik plankton. Namun, ternyata kotoran ikan menyumbang 3-15 persen kalsium karbonat di laut atau sekitar 110 juta ton per tahun. Itu pun baru populasi bony fish, sekelompok ikan yang tubuhnya bertulang keras saja. Bony fish mewakili 90 persen populasi ikan di samudera. Hiu dan pari tidak masuk dalam kelompok ini.

"Populasi bony fish yang diperkirakan antara 812 juta hingga 2 miliar ekor menekan dampak perubahan iklim melalui siklus karbonnya," ujar Christensen. Karena dampak perubahan iklim terus meningkat, peranan ikan akan semakain besar dalam mengendalikan siklus kimia lautan di masa depan.


Silahkan tulis pendapat/komentar Sampeyan mengenai tulisan di atas...

Read more »»

Lagu Cinta Nyamuk

.
0 komentar

Di balik lengking suara nyamuk yang monoton dan kadang terasa mengganggu manusia, ternyata ada nyanyian cinta. Terutama saat sepasang nyamuk sedang dilanda asmara, keduanya akan menghasilkan suara berbeda dari biasanya.


Saat rayuan nyamuk jantan disambut sang betina, keduanya akan mengepakkan sayapnya lebih cepat hingga sama-sama melengking dengan frekuensi 1200 hertz. Padahal, nyamuk jantan biasanya hanya mengeluarkan 400 hertz sednagkan nyamuk betina 600 hertz.

Temuan tersebut mengejutkan karena sebelumnya nyamuk betina bahkan diduga tuli sehingga tak memedulikan seberapa tinggi lengkingan nyamuk jantan. Lengkingan harmonis tersebut juga mengungkap fakta baru bahwa nyamuk mungkin dapat mendengar hingga 2000 hertz.

"Ini menjanjikan peluang baru untuk mengendalikan nyamuk," ujar Laura Harrington, profesor entomologi dari Universitas Cornell, AS. Misalnya untuk merekayasa nyamuk steril yang akan dilepas ke lingkungan. Nyamuk jantan steril yang dilepas ke alam diharapkan kawin dengan nyamuk betina namun tak menghasilkan keturunan sehingga dapat menekan populasi nyamuk.

Selama ini, pemberantasan nyamuk pembawa penyakit seperti Aedes aegepty yang membawa virus demam berdarah dengue atau Anopheles betina yang membawa penyebab malaria dikendalikan dengan pengasapan dan penyemprotan insektisida. Namun, upaya tersebut belum terlalu efektif.

Rekayasa genetik dengan mengembangkan nyamuk steril untuk dilepaskan ke alam juga belum menjanjikan. Nyamuk jantan hasil rekayasa tidak akan bertahan karena lambat laun dikenali nyamuk yang hidup secara alami. Nyamuk jantan yang dielpas harus benar-benar kompetititf dan menarik perhatian nyamuk betina.

"Jadi kami mencoba menemukan daya tarik terbesar nyamuk jantan. Hal tersebut masih misterius. Bisa jadi baunya, pola warna hitam dan putihnya. Namun kami yakin nyamuk betina menilai pejantan dari kemampuannya menyanyi," ujar Harrington. Dengan mengetahui satu rahasi seks nyamuk itu, para peneliti Cornell berharap dapat merekayasa nyamuk jantan yang lebih seksi.


Silahkan tulis pendapat/komentar Sampeyan mengenai tulisan di atas...

Read more »»

Jumat, 09 Januari 2009

Kirim Pesan ke luar Angkasa dengan SentForever.com

. Jumat, 09 Januari 2009
0 komentar

Bagi Sampeyan yang tergila gila dengan fiksi ilmiah, dan Sampeyan berminat mengirimkan pesan ke luar angkasa, mungkin layanan yang satu ini patut dijajal.


Sentforever.com, memungkinkan orang mengetikkan pesan SMS yang kemudian akan dikirimkan keluar angkasa melalui transmisi satelit British Telecom di Cornwall, Inggris. Asyiknya, Sampeyan tidak perlu membayar biaya pengiriman alias gratis. Tapi jika Sampeyan ingin mendapatkan sertifikat (Certificate of Transmission) sebagai bukti tertulis telah terkirimnya pesan Sampeyan ke luar angkasa, Sampeyan harus merogoh kocek sekitar US$15.

Mengagumkan bukan?jajal sendiri saja layanannya di http://sentforever.com


Silahkan tulis pendapat/komentar Sampeyan mengenai tulisan di atas...

Read more »»

Kamis, 08 Januari 2009

Anak-anak Sebaiknya Tidak Gunakan Ponsel

. Kamis, 08 Januari 2009
0 komentar

Banyak orangtua saat ini memberi kelonggaran anak-anak mereka untuk menggunakan ponsel secara bebas. Akan tetapi, Komisi Radiasi dan Nuklir Finlandia (STUK) meminta agar para orangtua melarang anaknya menggunakan ponsel. Kenapa?

STUK mendeklarasikan agar orangtua mulai melarang anak-anaknya menggunakan ponsel. Bahkan sampai ponsel tersebut memang belum terlalu penting untuk anak seusia mereka. Pasalnya, mereka menilai radiasi yang dihasilkan ponsel, dapat mempengaruhi pertumbuhan seorang anak.

Meski belum ada penelitian yang membenarkan secara pasti tentang efek buruk dari radiasi ponsel, LSM ini menilai kalau pencegahan dini lebih dikedepankan, sebelum terjadi hal buruk yang menimpa anak-anak.

Meski belum ada studi yang menunjukan secara resmi mengenai bahaya radiasi ponsel, sangatlah bijak jika melarang anak-anak menggunakan ponsel sejak sekarang

Namun, jika para orangtua merasa ponsel sebagai gadget yang perlu, STUK menyarankan kalau para orangtua sebaiknya membiasakan menggunakan sms, atau menggunakan perangkat handsfree untuk menimalisir efek buruk.

Silahkan tulis pendapat/komentar Sampeyan mengenai tulisan di atas...

Read more »»

Sabtu, 03 Januari 2009

Gawat, Komet Musnahkan Kehidupan

. Sabtu, 03 Januari 2009
0 komentar

Sudah lama diketahui meteor yang menghempas bumi sebagai penyebab musnahnya dinosaurus pada 65 juta tahun lalu. Tapi penemuan terbaru, komet juga menyebabkan pemusnahan serupa pada 13.000 tahun lalu. Gawat!.


Peneliti memperkirakan ledakan komet di atas permukaan planet membunuh mammoth, harimau bergigi besar serta mamalia besar lainnya di wilayah Amerika Utara.

"Jika Anda berada di Chicago pada saat itu, itu akan menjadi hari yang sangat buruk," kata Allen West, geophysicist yang menulis laporan di journal Science.

Ilmuwan yang dipimpin oleh antropolog Universitas Oregon Douglas Kennett melaporkan adanya ‘peluru asap’. Sebuah komet yang ratusan juta membeku masuk atmosfer bumi dan memusnahkan binatang besar di masa itu.

Bekerja di beberapa wilayah benua Amerika, peneliti menemukan nanodiamond, sebuah partikel mikroskopik yang ditemukan pada komet di lapisan sedimen berumur 13.000 tahun yang disebut "black mat." Di bawah lapisan nanodiamond, terdapat fosil dalam jumlah sangat besar. Tapi setelah lapisan itu tidak ada fosil sama sekali.

"Itu aneh, jutaan binatang hilang dalam waktu yang hampir bersamaan saat lapisan diamond dan karbon muncul di seluruh benua," kata West.

Pada 2007, West dan tim ilmuwan mempublikasikan analisis black mat dari beberapa wilayah yang mengandung metal berat, debu, dan arang yang bisa dihubungkan dengan jatuhnya meteor dan menimbulkan kebakaranSilahkan tulis pendapat/komentar Sampeyan mengenai tulisan di atas...

Read more »»

Kamis, 01 Januari 2009

Morning on Mars

. Kamis, 01 Januari 2009
2 komentar

Bagaimana keadaan pagi di Planet Mars? Berikut Kang Adek sajikan foto tentang keadaan pagi di planet Mars


Dawn on Mars

Dawn on Mars

Dawn on Mars

Dawn on Mars

Dawn on Mars

Dawn on Mars

Dawn on Mars

Dawn on Mars

Dawn on Mars

Dawn on Mars

Bagimana indah bukan??
Silahkan tulis pendapat/komentar Sampeyan mengenai tulisan di atas...

Read more »»

Senin, 29 Desember 2008

Kelapa Bisa Dioptimalkan Menjadi Solar

. Senin, 29 Desember 2008
0 komentar

Menteri Negara Riset dan teknologi (Ristek), Kusmayanto Kadiman, mengatakan, tanaman kelapa bisa dioptimalkan menjadi bahan bakar jenis solar.


Asalkan ada kemauan masyarakat untuk mengoptimalkan tanaman kelapa menjadi solar, sepenuhnya akan didukung pemerintah, baik pendanaan maupun teknologinya, kata Menristek, ketika melakukan kunjungan kerja ke Manado, Sulawesi Utara (Sulut), 25-28 Desember 2008.

Sulut merupakan daerah potensial tanaman kelapa, karena sebagian besar masyarakat bergantung dengan hasil perkebunan tersebut.

Pengelolaan tanaman kelapa menjadi solar dinilai sangat membantu masyarakat, terutama nelayan yang bergantung dengan jenis bahan bakar itu, karena masyarakat miskin sulit mendapatkan solar dengan harga murah.

Walaupun pemerintah sudah menurunkan harga BBM, tidak berarti warga miskin sudah bisa menikmatinya, sehingga pengelolaan kelapa menjadi solar sangat potensial, katanya, disela-sela pelaksanaan Tsunami Drill lalu.

Sebelumnya, Balai Latihan Tanaman Kelapa dan Palma Lain (Balitka) Sulut, mampu mengoptimalkan fungsi lain dari tanaman kelapa itu, menjadi bahan bakar diesel (cocodiesel), melalui riset yang cukup panjang.

Cocodiesel merupakan bahan bakar mesin diesel yang diolah dari minyak kelapa murni, kata Kepala Balitka Sulut, Hengky Novrianto.

Potensi tanaman kelapa di Sulut dinilai cukup banyak, sehingga perlu dipikirkan manfaat dari turunan tanaman itu, agar tidak terpaku pada satu jenis manfaat, seperti kopra diolah menjadi minyak goreng murni.

Cocodiesel dapat langsung digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel ataupun dicampur dengan minyak solar dengan ratio tertentu, umumnya prosentase campuran cocodiesel dan solar, yaitu 80 persen berbanding 20 persen atau disebut B20

Silahkan sampeyan tulis komentar/pendapat Sampeyan mengenai tulisan di atas

Read more »»

Ekspresi Wajah Bawaan Lahir

.
0 komentar

EKSPRESI wajah tak dapat menyembunyikan perasaan dan emosi seseorang. Hal tersebut kelihatannya muncul secara alami tanpa harus dilatih. Berdasarkan penelitiaan teranyar yang dimuat Journal of Personality and Social Psychlogy menunjukkan bahwa ekspresi emosi seseorang ditentukan gen.


Ekspresi wajah seseorang mungkin sudah terbentuk dengan sendirinya dan diturunkan sejak lahir. Faktor meniru atau berlatih tidak terlalu menentukan seperti apa ekspresi seseorang.

Dalam penelitian itu, dibandingkan ekspresi wajah antara orang tuna netar dengan orang yang berpenglihatan normal. Ternyata gerakan otot mukanya relatif sama dan membentuk ekspresi yang serupa.

"Ini menunjukkan bahwa terdapat sifat genetik yang mengatur sumber ekspresi emosi," ujar David Matsumoto, profesor psikologi dari San Fransisco Satte University. Penelitian tersebut menyimpukan bahwa ekspresi wajah tidak ditentukan dari hasil pengamatan.

Bahkan, Matsumoto menemukan baik orang yang berpenglihatan normal maupun penyandang tuna netra sama-sama mengatur ekspresi wajah dengan cara yang sama berdasarkan konteks sosial yang dihadapi. Misalnya ekspresi "senyum sosial" peraih medali perak saat penyerahan medali usai final pertandingan olimpiade.

Senyum yang diperlihatkan peraih perak umumnya hanya mengaktifkan otot mulut. Berbeda dengan senyum bebas (biasa disebut senyum Duchenne) yang juga melibatkan otot sekitar mata dan otot pipi.

"Orang yang kalah menekan bibir bawah ke atas untuk mengendalikan emosinya di wajah," jelas Matsumoto. Tuna netra mustahil memperoleh cara berekspresi seperti itu dari pengamatan yang dilakukan orang lain. Artinya ada faktor genetik yang mengendalikannya. Namun, gen yang mana tentu butuh penelitian lebih lanjut melalui percobaan

Silahkan sampeyan tulis komentar/pendapat Sampeyan mengenai tulisan di atas

Read more »»

Kalender 2008: NASA Mengumumkan Gambar Bumi yang Menggemparkan

.
0 komentar

Situs web NASA Amerika "lookingatearth" mengumumkan sejumlah gambar Bumi yang sangat menggemparkan. Dalam gambar ini di antaranya termasuk foto awan di atas angkasa Laut Caspian, hutan Bolivia, pemandangan alam yang indah landasan es di Wilkin (Wilkins Ice Shelf) Antartika, termasuk juga beberapa landscape buatan manusia yang memiliki keindahan seni.






NASA Looking At Earth

September, sinar matahari di sungai Amazon Brazil. (web NASA)

Menurut laporan CNN, semua gambar resolusi tinggi satelit ini dapat dinikmati secara gratis. Ketika orang-orang sudah bosan dan tidak semestinya memperhatikan pornografi dan topik bintang film yang tiada maknanya, bisa login di web NASA Amerika di lookingaterath web NASA "http://www.nasa.gov/" dengan sudut pandang baru melihat bumi yang indah.

NASA Looking At Earth

Januari, awan di atas angkasa laut Caspian. (web NASA)


NASA Looking At Earth

Februari, Topan debu pasir di pantai Morocco. (web NASA)

NASA Looking At Earth

Maret, landasan es di Wilkin Antartika. (web NASA)

NASA Looking At Earth

April, Pemandangan malam di Tokyo. (web NASA)

NASA Looking At Earth

Mei, lahan pertanian di sekitar Khartoum Sudan. (web NASA)

NASA Looking At Earth

Juni, air sungai Mississippi yang mengalir melalui Gulfport Illinois. (web NASA)

NASA Looking At Earth

Juli, Badai Bertha. (web NASA)

NASA Looking At Earth

Agustus, awan bercahaya di lapisan tengah atmosfer Asia Tengah. (web NASA)

NASA Looking At Earth

September, sinar matahari di sungai Amazon Brazil. (web NASA)

NASA Looking At Earth

Oktober, rawa-rawa yang dirusak di samping garis perbatasan pantai. (web NASA)

NASA Looking At Earth

Nopember, kebakaran besar di California. (web NASA)

NASA Looking At Earth

Desember, hutan yang hilang di Bolivi. (web NASA)


Read more »»

Minggu, 28 Desember 2008

Mari Mengungsi ke Mars

. Minggu, 28 Desember 2008
0 komentar

Konferensi PBB Mengenai Perubahan Iklim di Poznan, Polandia, berakhir sepekan lalu. Tidak ada perubahan komitmen pengurangan emisi karbon. Pemanasan bumi akibat emisi karbon diprediksi menyebabkan Bumi tak mampu lagi menyangga kehidupan pada akhir abad ini.


Ke mana kita akan mengungsikan kehidupan (terutama manusia) ini? Pencarian ini antara lain yang kemudian menjadi obyek ketika penjelajahan ruang angkasa menjadi semakin ”menjanjikan” sejak pendaratan Neil Armstrong 10 Juli 1967 di permukaan Bulan.

Penjelajahan terus berlanjut bukan hanya ke Bulan, tetapi merambah planet-planet lain dalam galaksi Bimasakti.

Program observasi National Aeronautics and Space Administration (Badan Aeronautika dan Ruang Angkasa Nasional/NASA) Amerika Serikat Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) telah berakhir dan hasilnya dipaparkan dalam jurnal ilmiah Science, Jumat (19/12).

Hasil dari misi penjelajahan MRO yang pertama tersebut telah berhasil menemukan bukti- bukti akan adanya mineral-mineral yang penting untuk mendukung kehidupan. Bukan hanya mineral, bahkan jejak-jejak yang membuktikan adanya air di permukaan Mars juga terekam di beberapa lokasi.

Penemuan akan bukti-bukti tersebut mengindikasikan bahwa pernah ada mikroba—sebagai bentuk awal kehidupan—hidup di Mars ketika planet tersebut kondisinya lebih basah (baca: mengandung air) dibandingkan saat ini. Penelitian lebih lanjut akan dilakukan MRO tahap kedua yang akan berlangsung selama dua tahun.

Penemuan yang cukup melegakan ini karena ternyata Mars tidaklah ”seganas” yang pernah dipikirkan semula.

Bukti akan adanya air di Mars diketahui saat ditemukan adanya parit-parit yang terbentuk oleh aliran air, kemungkinan berasal dari danau purba.

Bukti akan adanya air juga muncul ketika ada ditemukan jenis-jenis mineral yang hanya bisa terbentuk jika terjadi interaksi dengan unsur air.

Persoalan yang masih ada dan masih harus terus dicari dan dibuktikan adalah seberapa banyak air yang pernah ada di Mars tersebut, dan seberapa besar dukungannya terhadap kehidupan mikroba atau kehidupan yang primitif (metabolismenya sederhana)? Jawabannya mungkin belum akan ditemukan dalam waktu dekat.

Di sisi lain, bukti-bukti tersebut mengisyaratkan bahwa di Mars pernah ada periode ketika air membentuk tanah liat yang disusul periode kering saat Mars kaya akan unsur garam dan unsur airnya bersifat asam. Kondisi ini amat tidak cocok untuk mendukung kehidupan.

Persoalannya, kondisi di Mars tidaklah serupa antara satu wilayah dan wilayah lainnya. Oleh karena masih ditemukan sejumlah unsur karbon yang mengindikasikan wilayah itu tidak bersifat asam-unsur asamnya rendah. Karbon amat mudah terurai jika bertemu unsur asam. Unsur karbon juga ditemukan pada batuan meteorit yang berasal dari Mars.

”Kehidupan yang primitif mungkin menyukainya. Tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, dan tidak terlalu asam. Sebuah tempat yang ’tepat’,” ujar Bethany Ehlmann sarjana dari Brown University di Providence.

Unsur karbon yang telah memberikan harapan tersebut ditemukan MRO di daerah yang disebut Nili Fossae, sekitar 667 kilometer panjang dan berada di tepian Isidis-kolam yang telah kering, dan di dekat batuan yang terekspos di tepi lembah kawah. Jejak serupa ditemukan di Terra Tyrrhena dan Libya Montes.

Sejumlah peneliti memiliki teori yang berbeda-beda tentang terbentuknya karbon. Misalnya, ada yang menyebutkan air tanah (Mars) terangkat ke permukaan melewati batuan yang mengandung olivin di permukaan dan terpapar pada hujan atau danau kecil. Teori tersebut mempertebal keyakinan bahwa di Planet Merah itu pernah ada air di permukaannya.

Berkeliling

Perjalanan MRO berkeliling planet telah membawanya menemukan bukti-bukti bahwa sebagian besar wilayah dataran tinggi di bagian selatan planet yang luas itu dialiri air dengan kondisi lingkungan yang bervariasi pada 4,6 miliar-3,8 miliar tahun yang lalu.

Bukti-bukti itu ditunjukkan dengan penemuan batuan filosilikat yang tersebar meluas di belahan selatan planet. Batuan filosilikat ini mengandung unsur besi, magnesium atau aluminium, mica, dan kaolin.

”Dalam filosilikat, atom-atomnya tertata secara berlapis dan semua memiliki unsur air atau kandungan hidrogen dan oksigen yang membentuk suatu struktur kristal,” tutur anggota tim MRO, Scott Murchie, dari John Hopkins University.

Lapisan batuan yang mengandung kristal air tersebut berada di lapisan batuan vulkanik yang belum terlalu tua. Di bagian kawah, misalnya di Valles Marineris, di belahan selatan planet, terpapar lapisan lempung purba dan berbagai mineral lain.

”Ini seperti sebuah perjalanan ke lapisan batuan di dasar Grand Canyon,” ujar Murchie merujuk pada salah satu fenomena geologis yang terbesar.

Variasi tanah lempung dan berbagai mineral yang ditemukan di Mars tersebut mengindikasikan adanya variasi kondisi lingkungan di Mars.

Di belahan utara Mars ditemukan batuan dengan kandungan berbeda, yaitu sulfat yang mengindikasikan lingkungan yang lebih kurang mendukung kehidupan dibandingkan selatan.

Nah, mungkin suatu hari nanti kita bisa mengungsi ke belahan selatan Mars? Atau... maukah kita menyelamatkan kapal kehidupan kita yang bernama Bumi...?

Read more »»

Mari Mengungsi ke Mars

.
0 komentar

Konferensi PBB Mengenai Perubahan Iklim di Poznan, Polandia, berakhir sepekan lalu. Tidak ada perubahan komitmen pengurangan emisi karbon. Pemanasan bumi akibat emisi karbon diprediksi menyebabkan Bumi tak mampu lagi menyangga kehidupan pada akhir abad ini.


Ke mana kita akan mengungsikan kehidupan (terutama manusia) ini? Pencarian ini antara lain yang kemudian menjadi obyek ketika penjelajahan ruang angkasa menjadi semakin ”menjanjikan” sejak pendaratan Neil Armstrong 10 Juli 1967 di permukaan Bulan.

Penjelajahan terus berlanjut bukan hanya ke Bulan, tetapi merambah planet-planet lain dalam galaksi Bimasakti.

Program observasi National Aeronautics and Space Administration (Badan Aeronautika dan Ruang Angkasa Nasional/NASA) Amerika Serikat Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) telah berakhir dan hasilnya dipaparkan dalam jurnal ilmiah Science, Jumat (19/12).

Hasil dari misi penjelajahan MRO yang pertama tersebut telah berhasil menemukan bukti- bukti akan adanya mineral-mineral yang penting untuk mendukung kehidupan. Bukan hanya mineral, bahkan jejak-jejak yang membuktikan adanya air di permukaan Mars juga terekam di beberapa lokasi.

Penemuan akan bukti-bukti tersebut mengindikasikan bahwa pernah ada mikroba—sebagai bentuk awal kehidupan—hidup di Mars ketika planet tersebut kondisinya lebih basah (baca: mengandung air) dibandingkan saat ini. Penelitian lebih lanjut akan dilakukan MRO tahap kedua yang akan berlangsung selama dua tahun.

Penemuan yang cukup melegakan ini karena ternyata Mars tidaklah ”seganas” yang pernah dipikirkan semula.

Bukti akan adanya air di Mars diketahui saat ditemukan adanya parit-parit yang terbentuk oleh aliran air, kemungkinan berasal dari danau purba.

Bukti akan adanya air juga muncul ketika ada ditemukan jenis-jenis mineral yang hanya bisa terbentuk jika terjadi interaksi dengan unsur air.

Persoalan yang masih ada dan masih harus terus dicari dan dibuktikan adalah seberapa banyak air yang pernah ada di Mars tersebut, dan seberapa besar dukungannya terhadap kehidupan mikroba atau kehidupan yang primitif (metabolismenya sederhana)? Jawabannya mungkin belum akan ditemukan dalam waktu dekat.

Di sisi lain, bukti-bukti tersebut mengisyaratkan bahwa di Mars pernah ada periode ketika air membentuk tanah liat yang disusul periode kering saat Mars kaya akan unsur garam dan unsur airnya bersifat asam. Kondisi ini amat tidak cocok untuk mendukung kehidupan.

Persoalannya, kondisi di Mars tidaklah serupa antara satu wilayah dan wilayah lainnya. Oleh karena masih ditemukan sejumlah unsur karbon yang mengindikasikan wilayah itu tidak bersifat asam-unsur asamnya rendah. Karbon amat mudah terurai jika bertemu unsur asam. Unsur karbon juga ditemukan pada batuan meteorit yang berasal dari Mars.

”Kehidupan yang primitif mungkin menyukainya. Tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, dan tidak terlalu asam. Sebuah tempat yang ’tepat’,” ujar Bethany Ehlmann sarjana dari Brown University di Providence.

Unsur karbon yang telah memberikan harapan tersebut ditemukan MRO di daerah yang disebut Nili Fossae, sekitar 667 kilometer panjang dan berada di tepian Isidis-kolam yang telah kering, dan di dekat batuan yang terekspos di tepi lembah kawah. Jejak serupa ditemukan di Terra Tyrrhena dan Libya Montes.

Sejumlah peneliti memiliki teori yang berbeda-beda tentang terbentuknya karbon. Misalnya, ada yang menyebutkan air tanah (Mars) terangkat ke permukaan melewati batuan yang mengandung olivin di permukaan dan terpapar pada hujan atau danau kecil. Teori tersebut mempertebal keyakinan bahwa di Planet Merah itu pernah ada air di permukaannya.

Berkeliling

Perjalanan MRO berkeliling planet telah membawanya menemukan bukti-bukti bahwa sebagian besar wilayah dataran tinggi di bagian selatan planet yang luas itu dialiri air dengan kondisi lingkungan yang bervariasi pada 4,6 miliar-3,8 miliar tahun yang lalu.

Bukti-bukti itu ditunjukkan dengan penemuan batuan filosilikat yang tersebar meluas di belahan selatan planet. Batuan filosilikat ini mengandung unsur besi, magnesium atau aluminium, mica, dan kaolin.

”Dalam filosilikat, atom-atomnya tertata secara berlapis dan semua memiliki unsur air atau kandungan hidrogen dan oksigen yang membentuk suatu struktur kristal,” tutur anggota tim MRO, Scott Murchie, dari John Hopkins University.

Lapisan batuan yang mengandung kristal air tersebut berada di lapisan batuan vulkanik yang belum terlalu tua. Di bagian kawah, misalnya di Valles Marineris, di belahan selatan planet, terpapar lapisan lempung purba dan berbagai mineral lain.

”Ini seperti sebuah perjalanan ke lapisan batuan di dasar Grand Canyon,” ujar Murchie merujuk pada salah satu fenomena geologis yang terbesar.

Variasi tanah lempung dan berbagai mineral yang ditemukan di Mars tersebut mengindikasikan adanya variasi kondisi lingkungan di Mars.

Di belahan utara Mars ditemukan batuan dengan kandungan berbeda, yaitu sulfat yang mengindikasikan lingkungan yang lebih kurang mendukung kehidupan dibandingkan selatan.

Nah, mungkin suatu hari nanti kita bisa mengungsi ke belahan selatan Mars? Atau... maukah kita menyelamatkan kapal kehidupan kita yang bernama Bumi...?

Read more »»

Jumat, 26 Desember 2008

Enam Bukti Adanya Alien

. Jumat, 26 Desember 2008
1 komentar

Astronom senior di SETI Institute yang merupakan lembaga resmi AS yang meneliti soal UFO, Seth Shostak menunjukkan enam bukti bahwa alien benar-benar ada.


Keberadaan bintang dalam jumlah besar merupakan bukti adanya kehidupan alien. Shostak mengakui, memang belum ada bukti langsung, mengenai keberadaan kehidupan di luar bumi.

Tapi galaxi memiliki bintang dalam jumlah yang sangat banyak. Dan penelitian selama beberapa dekade terakhir mendapati 90% bintang itu memiliki planet.

Shostak memperkirakan ada 1 miliar planet di galaxi Bimasakti saja. Dan mungkin saja beberapa diantaranya berkembang seperti yang terjadi di bumi. “Jika kita satu-satunya yang ada di galaxi, kita benar-benar sebuah berkah,” katanya.

Keberadaan air di sistem tata surya juga merupakan petunjuk adanya alien. Air merupakan sumber kehidupan utama. Dan air makin banyak ditemukan di sistem tata surya.

Sebagai contoh, cairan ditemukan di Mars dan di bulan. Bahkan Yupiter juga terlihat memiliki lautan. Termasuk Venus juga memiliki sedikit air di atmosfernya.

Kehidupan yang berkembang cepat di bumi sejak terbentuknya juga sebagai indikasi adanya alien. Ilmuwan memperkirakan planet bumi sudah berumur 4,5 miliar tahun. Bukti tertua kehidupan sudah muncul 3,4 miliar tahun, berupa bakteri yang disebut stromatolites di Australia. Karena bakteri merupakan bentuk biologi yang komplek, ilmuwan berpendapat kemunculan bentuk kehidupan bisa lebih awal lagi.

Bukti lain adanya alien adalah bahwa kehidupan dapat bertahan di lingkungan yang esktrem. Hampir di manapun di muka bumi, kita bisa menemukan kehidupan. Di tempat dingin, kegelapan lautan, di pipa-pipa pembangkit listrik panas bumi, terkubur di bawah es di antartika atau di tempat sanagt kering di gurun Atacama terdapat kehidupan.

"Kehidupan dapat beradaptasi dengan berbagi macam keadaan yang ekstrem, dan tentu saja hampir semua galaxi akan dipenuhi habitat yang tangguh,” kata Shostak.

Sebagai contoh, Mars memiliki lingkungan yang keras, tetapi beberapa mikroba yang ditemukan di bumi bisa hidup di planet merah.

Petunjuk lain adanya ET adalah adanya penggilan dari jarak jauh. Ilmuwan masih terus mencari tahu sinyal yang terdeteksi pada 15 Agustus 1977 oleh Big Ear Observatory , Ohio University. "Itu cukup impresif karena menghasilkan tulisan 'Wow!' di layar," kata Shostak.

Penelitian selanjutnya terus dilakukan untuk mendeteksi ulang sinyal itu, tapi gagal. "Apakah itu ET dan kemudian menghilang kita semua tidak tahu," kata Shostak.

Beberapa orang yang mengaku telah bertemu dengan alien juga bisa sebagai petunjuk. Untuk membuktikan ucapannya, saksi mata ini bahkan menunjukkan foto obyek terbang atau bekas pendaratan.

Tapi bukti seperti itu sulit yang masih belum terkontaminasi. Shostak mencontohkan lokasi yang disebut-sebut UFO telah jatuh pada 60 tahun lalu, terus menarik kunjungan turis di Roswell NM. Tapi loaksi itu palsu dan alien disimpan di museum hanya untuk daya tarik turis saja.


Read more »»

Selasa, 23 Desember 2008

Hati-hati Kecanduan Gula!

. Selasa, 23 Desember 2008
0 komentar

Tak hanya rokok yang bisa membuat Anda kecanduan. Ternyata sebuah penelitian membuktikan, kalau gula juga bisa menjadi candu bagi siapapun.


Gula ternyata bisa bertindak bak heroin. Gula bisa menjadi candu ketika pemakaiannya tidak tepat. Mengatasi kelaparan dengan mengkonsumsi gula merupakan awal terbentuknya perilaku kecanduan gula tersebut.

Hal itu dijelaskan oleh Bart Hoebel, seorang peneliti dari Universitas Princeton, Amerika Serikat. "Meminum air gula dalam jumlah yang banyak saat lapar dapat mengubah susunan saraf di otak," ujar Bart.

Penelitian yang dilakukannya memang dilakukan terhadap tikus. Namun, hal ini juga bisa diaplikasikan pada tubuh manusia.

Tikus kelaparan diberikan minuman bergula yang memiliki larutan serupa dengan soft drink. Hal itu dilakukan selama 12 jam per hari, tiga kali seminggu.

Hasilnya, tikus-tikus itu memilih untuk meminum air yang serupa dengan soft drink ketimbang makanan lain. Di situlah berbahayanya. Kebiasaan makan seperti itu mengubah saraf-saraf di otak tikus-tikus tersebut.

Setelah 3 minggu dilarang meminum larutan serupa, tikus-tikus tersebut menampilkan perilaku gelisah seperti seorang pecandu kehilangan morphinnya, atau seorang perokok kehilangan rokoknya.

Perilaku itu kemudian berkembang menjadi depresi dan rasa cemas yang tinggi. Bart pun menyarankan untuk selalu makan dengan komposisi yang seimbang. Karena ternyata, beberapa bahan makanan pun bisa mengakibatkan kerusakan saraf di otak. Pola makan sehat sangatlah dianjurkan untuk mencegah perilaku kecanduan gula ini.

Baca juga:
Tertarik Kirim Pesan Dengan Alien?
Wow! Seorang Wanita Lahirkan 18 orang anak
Bersin? Mungkin Anda sedang Mikir Seks
Sinterklas Antar Hadiah dalam Semalam?
Serbuan Email Spam semakin Gencar
Piagam HKI, Jaminan legalitas Software
Chrome -Jawaban Google untuk Browser Masa Depan
Solusi Dongkrak Kerja Notebook
100 Freeware Terbaik
Microsoft Turut Ramaikan Pasar Keyboard
YouTube perketat Konten Dewasa

4 tool Gartis mengembalikan SMS yang hilang

12 Kesalahan Sehingga Blog di Jauhi Serach Engine

Friendster VS Facebook


Read more »»

Senin, 22 Desember 2008

Ditemukan, Sketsa di Karya da Vinci

. Senin, 22 Desember 2008
0 komentar

Peneliti telah menemukan tiga sketsa yang sebelumnya tidak diketahui, di belakang lukisan Leonardo da Vinci. Penemuan sketsa ini setelah dilakukan pengamatan lebih dalam menggunakan inframerah.


Museum Louvre di Paris mengatakan sketsa itu menggambarkan kepala kuda, sebagian tengkorak, serta bayi Yesus bersama dengan domba. Peneliti menggunakan kamera inframerah untuk menemukan sketsa itu dibelakang lukisan "The Virgin and Child with Saint Anne."

Museum Louvre mengatakan sketsa itu merupakan gaya Leonardo. Tapi peneliti masih terus memperlajari apakah sketsa itu benar-benar dibuat oleh Leonardo.

Sketsa itu sendiri tidak tampak jika dilihat dengan mata telanjang.

Sketsa muncul saat dilakukan petelitian lebih dalam mengenai lukisan itu menggunakan kamera inframerah. Penelitian menemukan pigmen berbahan karbon dan sering digunakan untuk menggambar sketsa.

Read more »»

Minggu, 21 Desember 2008

Chinese man hangs girlfriend out the window in lovers' quarrel

. Minggu, 21 Desember 2008
0 komentar

It's not the best way to resolve an argument: Hang your lover out the window until the police take you away.
But that appears to be just what this man tried.

The unidentified man was caught by a passing photographer forcing a woman, said to be his girlfriend, out a third-storey window in the Chinese city of Kunming today.Lovers' spat?: The man hangs the woman upside down from the window in Kunming, China
Terror is clear on the woman's face as the man appears to be on the verge of climbing out the window with her and sending them both to their देअथ्स

The enraged man kept the woman pinned to the windowsill and in fear for her life for more than two hours.Horrified crowds gathered before the building as police frantically tried to talk him down.They finally succeeded - but he took the woman with him as a hostage, holding a knife to her नेक्क!!


The man finally pulls the woman inside - but holds a knife to her नेक्क

Crowds watch as the man is taken away by पुलिस

Her terror can plainly be seen on her face.

Finally specialist hostage negotiators were able to persuade the man to give himself up. He was swiftly taken away by police.

It is not yet known what happened to the woman - or, more tantalisingly, what they could have been arguing about that drove him to such extremes.

Read more »»

Sabtu, 20 Desember 2008

80 Persen Otak Anak Berkembang di Usia Emas

. Sabtu, 20 Desember 2008
0 komentar

SEKITAR 80 persen otak anak berkembang pada periode yang disebut dengan "golden age", atau masa-masa keemasan, usia 0 hingga lima tahun. Pada masa-masa tersebut, peran orangtua sangat dibutuhkan dalam mengawasi tumbuh berkembangnya otak

Menurut Psikolog Anak, Desni Yuniarni, masa "golden age" otak anak berkembang sangat cepat sehingga informasi apapun akan diserap, tanpa melihat baik atau buruk.

"Tugas orangtua yang mengarahkan anaknya lebih baik, dengan rasa cinta dan kasih sayang," ujarnya.

Selain berperan sebagai pengawas tumbuh dan berkembangnya anak-anak mereka, orangtua bertugas menambah pengetahuan, terutama seputar pertumbuhan anak. Namun, orangtua tidak bisa memaksakan pertumbuhan anak sesuai kemauannya, seperti menyuruh belajar di luar kemampuan anak dengan maksud agar anak mereka kelak menjadi pintar.

"Yang penting kita sebagai orangtua harus menunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak suka meniru orang-orang terdekatnya," kata Desni.

Ia menambahkan, orangtua harus mengawasi anak mereka ketika menonton acara televisi. Karena saat ini banyak sekali program televisi yang tidak cocok bahkan tidak layak ditonton bagi anak-anak karena dikhawatirkan akan ditiru, seperti acara gosip yang menonjolkan isu-isu perceraian selebritis.

"Lebih baik televisi dimatikan saja agar anak tidak terkontaminasi dengan program-program televisi tersebut. Kalaupun harus menonton, usahakan kita juga ikut menonton sehingga bisa menjadi sensor acara televisi yang sedang ditonton anak kita," ujarnya.

Ia juga berpesan, bagi orangtua yang mempunyai waktu singkat untuk berkumpul dengan anak-anaknya, usahakan anak diasuh oleh orang yang tepat dan harus tetap meluangkan waktu untuk sang buah hati.

Baca Juga:
Tertarik Kirim Pesan Dengan Alien?
Wow! Seorang Wanita Lahirkan 18 orang anak
Bersin? Mungkin Anda sedang Mikir Seks
Sinterklas Antar Hadiah dalam Semalam?
Serbuan Email Spam semakin Gencar
Piagam HKI, Jaminan legalitas Software
Chrome -Jawaban Google untuk Browser Masa Depan
Solusi Dongkrak Kerja Notebook
100 Freeware Terbaik
Microsoft Turut Ramaikan Pasar Keyboard
YouTube perketat Konten Dewasa

"Jika tidak memanfaatkan waktu senggang, maka anak tidak akan berkembang dengan optimal," katanya.

Read more »»

Jumat, 19 Desember 2008

Computer failure? Time to put on our thinking caps!

. Jumat, 19 Desember 2008
0 komentar

I went round Bletchley Park the other day -- home of the British war-time code-breakers. Hundreds, thousands of men and women used mathematics, logic and a healthy interest in crosswords to crack German communications, shortening World War II by a couple of years.


Needless to say it made me think of computers. And how they've let us down. Or is it us who have let them down?

One of the code-breakers was Alan Turing, who came up with the idea of a machine that could solve problems. The boffins of Bletchley Park invented machines that trawled through all the possible configurations of the German codes until they found a match.

Lives depended on what they did. And what they succeeded in doing in turn had depended on the hard work of three Polish men who had found a way to crack the original German codes.

These breakthroughs helped lead to the laptops that sit in our bags, the desktops that sit on our desk, and the phones in our pockets. The breakthroughs came about because nothing quite concentrates the mind like fear. In this case, fear of invasion.

Computers -- well, machines that were distant relatives to computers -- helped save the day.

It's quite a sobering thought, as I sit at my laptop playing solitaire, listening to music and reading email. This computer is many millions of times more powerful than the one Alan Turing could even dream of, but here I am, using it, not to shorten wars or save the planet, but to update my blog.

I'm not alone in feeling a bit sheepish. A recent gathering to commemorate the 40th anniversary of personal computing at Stanford University reached similar conclusions. What had happened, attendees told the BBC's Maggie Shiels, to the vision of harnessing computers to help people solve the pressing problems of the world?

A good question. From being a nerdy pastime 20 years ago computers have now taken over pretty much everything we do. Writing letters, phoning Mum, booking a holiday, finding a recipe for Battenberg cake. Paying bills. Checking our bank account. Organizing photos, music, videos. But this is all pretty routine stuff.

Sure we collaborate, but not much: We share photos on Facebook. Edit documents together online. When a doctor uses SMS text message to walk a colleague on another continent through a major operation we go gaga.

But maybe the problem is not so much to do with us, or with the computers, but with the world we find ourselves in. Our computer age is barely 20 years old. That's shorter than the last big downturn, back in the early 1980s. Back then you'd be hard pressed to find a computer for sale in the high street.

In short, the personal computer age has, for most of us, coincided with an age of relative plenty. Most of us haven't exactly been using computers to get us through hard times. We haven't needed to. Computers have been at worst toys, at best productivity devices: making us do things better, faster.

Good, but not exactly visionary.

So now we're hitting those hard times, are we going to see computers fulfill their true potential? There's some evidence we might. In a recent report McKinsey, a consulting firm, looked at innovation during the last really big downturn -- the Great Depression of the 1930s. While a lot of companies stopped investing in R&D -- not least because they had gone bust -- a few didn't.

RCA, for example, shifted its innovation efforts from radio to TV and had started making money again by 1934. DuPont came up with neoprene, considered one of the 20th century's major innovations. And the era even saw some start-ups that went on to great things: Hewlett Packard, for example, and Polaroid.

McKinsey makes the point that companies shouldn't stop investing in innovation even if they're on skid-row. But I'd offer another view: that necessity breeds innovation, whether it's a war or a major recession. Maybe hard times will force us to be more imaginative, more ambitious, more demanding of the computing power at our disposal.

Flickr, Skype and Facebook may be fun, but now it might be time to put on our thinking caps for more worthy applications of Alan Turing's thinking machine.

(c) Loose Wire 2008

Jeremy Wagstaff is a journalist and commentator on technology. He can be found online at jeremywagstaff.com or via email at jeremy@loose-wire.com.

Read more »»

Scientists find 2,000-year-old brain in Britain

.
0 komentar

British archaeologists have unearthed an ancient skull carrying a startling surprise — an unusually well-preserved brain. Scientists said Friday that the mass of gray matter was more than 2,000 years old — the oldest ever discovered in Britain. One expert unconnected with the find called it "a real freak of preservation."



The skull was severed from its owner sometime before the Roman invasion of Britain and found in a muddy pit during a dig at the University of York in northern England this fall, according to Richard Hall, a director of York Archaeological Trust.

Finds officer Rachel Cubbitt realized the skull might contain a brain when she felt something move inside the cranium as she was cleaning it, Hall said. She looked through the skull's base and spotted an unusual yellow substance inside. Scans at York Hospital confirmed the presence of brain tissue.

Brain material as dark folded matter at the top of the head in this
computer-generated view into the skull.


Hall said it was unclear just how much of the brain had survived, saying the tissue had apparently contracted over the years. Parts of the brain have been tentatively identified, but more research was needed, he said.

He said it was a mystery why the skull was buried separately from its body, suggesting human sacrifice and ritual burial as possible explanations.

The existence of a brain where no other soft tissues have survived is extremely rare, according to Sonia O'Connor, an archaeological researcher at the University of Bradford in northern England who helped authenticate the discovery.

"This brain is particularly exciting because it is very well preserved, even though it is the oldest recorded find of this type in the U.K., and one of the earliest worldwide," she said.

The old brain is unlikely to yield new neurological insights because human brains aren't thought to have changed much over the past 2,000 years, according to Chris Gosden, a professor of archaeology at Oxford University unconnected with the find.

He confirmed it was the oldest brain found in Britain. He noted that far older preserved brains, thought to be approximately 8,000 years old, were found in 1986 when dozens of intact human skulls were uncovered buried in a peat bog in Windover Farms in Florida.

"It's a real freak of preservation to have a brain and nothing else," Gosden said. "The fact that there's any brain there at all is quite amazing."

Hall said the brain found at York University was being kept in its skull in an environmentally controlled storage facility for further study.

Read more »»
 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com