/show.js">
Seorang balita biasanya senang menkonsumsi susu. Namun beda bagi balita usia 23 bulan bernama Iqbal Dwi Pratama. Balita berusia 23 bulan itu tak suka susu, dia malah suka mengkonsumsi makanan yang tak lazim, yakni makan obat nyamuk bakar.
Menurut sang ibu, Eko Dwi Astuti, kebiasaan aneh bin ajaib itu muncul sejak Iqbal berusia 5 bulan. Kala itu, Iqbal suka makan makanan yang bukan pada umumnya. Ketika itu, mereka tinggal di RT 24 Gunung Tembak, Kelurahan Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur.
Anehnya lagi, setelah makan obat nyamuk bakar, Iqbal makan camilan berupa sabun mandi dan cat di dinding yang sudah mengelupas.
Mula-mula ibunya Astuti mengetahui kebiasaan ganjil itu saat dirinya sibuk memasak dan meninggalkan Iqbal seorang diri di kamar. Saat kembali ke kamar, dia tercengang sebab Iqbal tengah mengunyah obat nyamuk bakar.
"Saya langsung mengambilnya dan memberikannnya air minum serta mengeluarkan obat nyamuk yang sudah di dalam mulutnya," terang Astuti.
Namun setelah kejadian itu, Iqbal rupanya punya kebiasaan baru; memakan obat nyamuk. Kedua orangtuanya yakni Astuti dan ayahnya bernama Hairudin (26) tentu melarangnya. Bahkan telinga anaknya sering disentil supaya berhenti. Namun bocah yang tak lama lagi berumur 2 tahun tersebut, masih memakan obat nyamuk bakar, malahan ketagihan.
"Kami takut terjadi apa-apa. Tapi herannya sampai saat ini anak saya tidak apa-apa dan juga sehat. Tetapi sampai sekarang kami masih melarangnnya," ujar Astuti ucapnya di rumah kontrakannya.
Sejauh ini diakuinya, iqbal belum pernah diperiksakan ke dokter atas karena mempunyai kegemaran aneh itu.
"Cuma imunisasi aja dan sejauh ini tidak ada tanda-tanda dia sakit," katanya.
Silahkan tulis pendapat/komentar Sampeyan mengenai tulisan di atas...
/show.js">
2 komentar:
sebaiknya terus diarahkan agar tdk menjadi kebiasan lg. bagaimanapun obat nyamuk bukan untuk dimakan (tdk lazim)
ratna ayu indah.
www.babydistro.com
wkkwkkwkwkwkwk........
duh dek kaya ga ada makanan aja sih yang lebih bergizi.....
Posting Komentar
Silahkan tuliskan pendapat Sampeyan