Orang yang mengalami gangguan tidur sehingga membuat mereka menendang atau berteriak selama tidur mungkin menghadapi resiko yang lebih besar untuk terserang dementia atau Parkinson. Ddemikian hasil suatu studi yang disiarkan di dalam edisi online jurnal AS, Neurology
Gangguan tidur itu disebut gangguan prilaku tidur REM. Orang yang mengalami gangguan tidur tak memiliki kekurangan irama otot normal yang muncul selama mengalami REM, yang seringkali dikenal sebagai tahap mimpi dalam tidur.
Mereka malah memiliki kegiatan otot yang sangat besar seperti memukul, menendang, atau berteriak, terutama mengungkapkan mimpi mereka.
Studi itu melibatkan 93 orang dengan jenis gangguan tidur seperti itu yang tak memiliki tanda penyakit "neurodegenerative", seperti hilang ingatan atau penyakit Parkinson. Perkembangan peserta studi tersebut diikuti selama lima tahun.
Selama masa itu, 26 orang mengembangkan penyakit penurunan kemampuan syaraf. Empat-belas orang mengembangkan penyakit Parkinson, 11 menderita dementia dan didiagnosis mengembangkan penyakit Alzheimer atau Lewy
Perkiraan resiko lima-tahun perkembangan penyakit penurunan kemampuan syaraf adalah 18 persen, sementara resiko 10-tahun adalah 41 persen dan resiko 12-tahun sebesar 52 persen.
"Hasil ini tentu saja sangat menarik bagi orang yang memiliki gangguan tidur dan keluarga serta dokter mereka," kata penulis studi tersebut Ronald Postuma dari McGill University di Kanada.
"Hasil ini mungkin membantu kami untuk lebih memahami bagaimana perkembangan penyakit 'neurodegenerative" ini. Semua itu juga menyarankan bahwa mungkin ada peluang bagi perlindungan dari perkembangan penyakit, barangkali bahkan mencegahnya sebelum gejalanya dapat muncul," katanya. (xinhua-oana/ant/ri)
Silahkan sampeyan tulis komentar/pendapat Sampeyan mengenai tulisan di atas
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tuliskan pendapat Sampeyan