Selasa, 06 Januari 2009

Awas!! 10 Tahun Mendatang Yogyakarta Rawan Hujan Asam

. Selasa, 06 Januari 2009
/show.js">

Semakin memburuknya Kualitas udara dari tahun ke tahun berdampak buruk di antaranya kemungkinan terjadi hujan asam, dan di Yogyakarta fenomena alam itu diperkirakan akan terjadi 10 tahun mendatang.


Memang sampai sekarang belum pernah terjadi hujan asam di Yogyakarta, akan tetapi, jika

"Sampai sekarang memang belum pernah terjadi hujan asam di Yogyakarta, tetapi jika kondisi lingkungan dan kualitas udara tidak dijaga, kemungkinan hujan tersebut bisa terjadi sepuluh tahun mendatang

hujan asam disebabkan oleh belerang yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil ditambah nitrogen di udara, yang kemudian bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida.

Zat-zat tersebut kemudian berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air membentuk asam sulfat serta asam nitrat yang mudah larut, sehingga jatuh bersama air hujan.

Air hujan yang asam itu akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan, sehingga berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.

saat ini di Yogyakarta terdapat sekitar satu juta sepeda motor dan sekitar 200.000 unit mobil yang memiliki pertumbuhan lima hingga 10 persen setiap tahun.

Kendaraan bermotor menjadi salah satu penyumbang polutan, disamping pabrik, karena bahan bakar yang digunakan yaitu premium masih belum bebas dari timbal, apalagi jika mesin kendaraan tidak dirawat dengan baik.

Sebaiknya, pemerintah DIY segera meredam polusi udara dengan membuat beberapa kebijakan baru misalnya mengenai tahun pembuatan kendaraan yang masih diperbolehkan digunakan, pemberian pajak yang tinggi dan pembatasan akses



Sehingga, dengan peraturan tersebut masyarakat mulai berpikir ulang jika ingin memiliki atau menggunakan kendaraan pribadi.

Selain itu, iharapkan agar masyarakat terus beradaptasi terhadap penggunaan angkutan kota yang nyaman seperti busway, dan penggunaan bahan bakar minyak yang tidak mengandung timbal.

.
Di samping itu, Rawan pangan pun kemudian bisa menjadi ancaman yang serius apabila hujan asam benar-benar terjadi di Yogyakarta, karena tanaman akan mati, selain menurunnya kesehatan manusia.

Oleh karena itu, upaya untuk meredam polusi udara di Yogyakarta dilakukan dengan bantuan teknologi yaitu pengoperasian stasiun pemantauan kualitas udara ambien otomatis yang akan memantau lima parameter indeks standar pencemaran udara (ISPU), yakni partikulat (PM10), karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2) dan ozon (O3).

Dari ISPU tersebut akan diketahui kualitas udara di suatu wilayah tertentu yang akan dibedakan menjadi lima kategori yaitu baik apabila rentang angkanya 0-50, sedang (51-100), tidak sehat (101-199), sangat tidak sehat (200-299), dan berbahaya (lebih dari 300).

Di Indonesia hujan asam sering terjadi di kota-kota industri seperti Serpong.

Silahkan tulis pendapat/komentar Sampeyan mengenai tulisan di atas...

Related Posts by Categories



/show.js">

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Curah hujan di jogja juga sudah mulai rendah.

Anonim mengatakan...

yA Kang Adek juga mulai kepanasan neh...
Jadi kepikiran buat beli ac...

Anonim mengatakan...

pindah nangendi maneh ikiii...jogjaku..jogjaku....

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Silahkan tuliskan pendapat Sampeyan

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com