/show.js">
Situs jejaring sosial terpopuler, Facebook memang tidak pernah membedakan status sosial para anggotanya. Mulai dari pelajar, mahasiswa, selebriti hingga para tokoh dunia bebas menjadi anggota Facebook, asalkan tidak melanggar aturan yang ditetapkan Facebook.
Begitupula, yang terjadi dengan Presiden Guyana Bharrat Jagdeo yang tiba-tiba juga menjadi anggota Facebook.
Namun, keanggotaan presiden yang telah memangku jabatan sejak 1999 itu justru menjadi kontroversi. Pasalnya, seperti diberitakan BBC, Jumat (2/1/2009) Jagdeo mengaku tidak pernah mendaftar atau menampilkan profil dirinya dalam situs jejaring sosial tersebut.
Terkait kasus tersebut, Jagdeo langsung meminta pihak kepolisian Guyana untuk menyeldidiki 'penyamaran' atas dirinya di Facebook. Tak hanya itu, pemerintah Guyana juga memberikan keterangan resmi yang menyatakan jika Jagdeo bukanlah anggota Facebook.
Dalam halaman Facebook milik Jagdeo palsu tersebut, terdapat sekira 170 orang yang berhubungan dengan Jagdeo. Selain itu, gambar dan fitur-fitur tentang Jagdeo juga dibuat sama seperti biografi Jagdeo.
Kasus pemalsuan profil itu memang kerap terjadi di Facebook. Setahun silam, seorang warga Maroko harus mendekam di penjara karena membuat profil palsu keluarga kerajaan Maroko.
Facebook juga pernah menarik dua profil palsu milik Bilawal Bhutto, putera politikus Pakistan yang terbunuh, Benazir Bhutto. Penarikan tersebut dilakukan setelah terbukti data tentang Bilawal tidak otentik.
Silahkan tulis pendapat/komentar Sampeyan mengenai tulisan di atas...
/show.js">
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tuliskan pendapat Sampeyan