Minggu, 28 Desember 2008

Pornografi Picu Internet Tumbuh

. Minggu, 28 Desember 2008
/show.js">

Pornografi terus menjadi kontroversi. Pemblokiran situs yang menawarkan pornografi juga pernah dilakukan. Terlepas dari dampak buruk yang ditimbulkannya, pornografi adalah pemicu suksesnya perkembangan internet di dunia.


"Tanpa bisnis seks online, world wide web (WWW) tidak akan pernah tumbuh besar dengan cepat," kata Lewis Perdue, penulis buku Eroticabiz: How Sex Shaped the Internet.

Layanan khusus dewasa ini membantu perkembangan internet hingga tersedia secara luas seperti sekarang. Sistem pembayaran online bisa berkembang pesat, juga berkat industri yang menghasilkan produk untuk orang dewasa itu.

Orang dibalik kesuksesan e-payment itu adalah Richard Gordon. Pada pertengahan 1990-an Gordon mendirikan Electronic Card Systems, yang menawarkan layanan penggunaan kartu kredit untuk transaksi melalui internet.

Berkat Gordon, setiap kali membeli buku dari Amazon atau retailer online lain, pembayarannya lebih mudah karena ada fasilitas e-commerce. Tapi sebelum sistem pembayaran ini popular di Amazon, sebenarnya layanan pornografi yang mengisi pundi-pundi Gordon.

Ia berhasil mendapat keuntungan besar pada era dotcom 1990-an. Ia mendapat keuntungan besar dengan mengambil komisi dari transaksi sejumlah situs dewasa, termasuk ClubLove yang mempublikasikan video Pamela Anderson dan Tommy Lee.

Menurut Forrester Research, user membelanjakan US$ 1,3 miliar untuk pornografi online pada 1999. Angka itu memrepresentasikan 85% dari seluruh perdagangan online tahun itu, lebih besar dari yang dibelanjakan untuk membeli buku atau tiket pesawat.

Pada 2006, pornografi online hanya menghasilkan US$ 2,8 miliar revenue. Porsi yang kecil dari kue pembayaran online sebesar US$ 150 hingga US$ 200 miliar.

Industri seks bukan penemu spam, tetapi memberikan bukti, bisnis yang diperkuat spam sangat menguntungkan. Di akhir 1990 an, spam pornografi tiap hari masuk ke email inbox. Antara 2001 dan 2002, spam yang berorientasi dewasa naik 450%, menurut Cyber Atlas.

Hingga April 2003, satu dari lima spam yang dikirim adalah dari situs dewasa. Tapi pada Oktober 2008, jumlahnya tinggal 2%, menurut Symantecs State of Spam report [PDF]. Terbesar adalah spam yang menawarkan produk yang tidak didinginkan seperti pinjaman, obat-obatan dan penawaran lain.

Sebelum CNN.com atau YouTube mulai menggunakan internet dengan streaming video, situs porno sudah lebih dulu menawarkan video. Danni Ashe pendiri situs dewasa Danni mengatakan, indutri bisnis dewasa adalah yang pertama menggunakan streaming JPEG push video. Teknologi ini memungkinkan video ditayangkan di browser tanpa memerlukan plug-in.

Pada 2003, Acacia Research menggugat situs porno dengan tuduhan melanggar paten menyangkut streaming video. Dugaan kuat, situs porno didahulukan karena dianggap sebagai target mudah. Belakangan Acacia juga sukses mendapat ganti rugi dari Disney, New York Times, serta situs dengan video streamer lain.

Pornografi juga mempercepat pemasaran internet broadband. Pada 1990an, Penthouse menyediakan 2.400 modem broadband gratis. Pada waktu itu modem ditawarkan untuk memberikan akses tercepat ke bulletin populernya XXX.

Sangat jelas di awal kemunculan internet pada era 1990-an, tak ada yang butuh broadband lebih besar dibandingkan industri dewasa dan konsumennya.

Laporan New York Times pada Oktober 2000, hampir 20% konsumen broadband AT&T mengelurkan dolar untuk menonton "real, live all-American sex" secara online rata-rata US$ 10 per film. Pada penelitian 2003 oleh Nielsen/NetRatings mendapati berbagi lagu dan materi pornografi merupakan faktor terbesar penetrasi broadband di Eropa

Related Posts by Categories



/show.js">

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Silahkan tuliskan pendapat Sampeyan

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com