Hubungan pasokan gas antara republik bekas Soviet, Rusia, dan Ukraina telah menimbulkan ketegangan yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Berikut adalah kronologi singkat peristiwa itu sejak 2006 ketika sengketa tersebut menimbulkan terjadinya penurunan pertama dalam pengiriman ke Eropa, yang memunculkan keprihatinan mengenai keamanan pasokan energi Rusia.
- 1 Januari 2006: Perusahaan Rusia Gazprom menghentikan pengiriman ke Ukraina setelah sengketa harga berkepanjangan. Penghentian itu, yang dilakukan pada pertengahan musim dingin, mengganggu pasokan ke sejumlah negara Eropa lainnya.
- 4 Januari 2006: Setelah tiga hari menghentikan sementara pasokan, Gazprom dan perusahaan Ukraina Naftogaz mencapai kompromi yang menyertakan pencampuran gas Rusia dengan gas Asia Tengah yang lebih murah.
- 2 Oktober 2007: Gazprom mengancam akan mengurangi pasokan ke Ukraina, yang menuntut pembayaran utang sebesar 1,3 miliar dollar AS hingga akhir Oktober. Ancaman tersebut muncul sehari setelah pemilihan legislatif Ukraina, yang mendorong klaim ada keinginan mempengaruhi perundingan koalisi. Sengketa itu selesai sepekan kemudian.
- 4 Maret 2008: Gazprom memangkas setengah pengirimannya ke Ukraina. Sembilan hari kemudian sebuah perjanjian menghasilkan utang Ukraina untuk gas yang diterima pada Januari dan Februari, dan menetapkan harga gas untuk 2008.
- 2 Oktober 2008: Moskwa dan Kiev menandatangani protokol mengenai istilah transisi pembagian ke "harga pasar".
- 20 November 2008: Moskwa menuntut Ukraina membayar utang sebesar 2,4 miliar dollar AS.
- 22 November 2008: Gazprom mengancam menghentikan pengiriman mulai 1 Januari 2009 jika perjanjian tentang kontrak baru tidak tercapai.
- 4 Desember 2008: Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin mengancam akan mengurangi pengiriman ke Ukraina.
- 30 Desember 2008: Ukraina mengatakan pihaknya telah membayar 1,5 miliar dollar AS, yang dikatakannya mencakup seluruh utang untuk gas yang dikirim pada November dan Desember. Masalah itu masih belum selesai, termasuk tentang denda karena telat dalam pembayaran.
- 31 Desember 2008: Naftogaz dari Ukraina mengatakan pihaknya tidak akan melakukan pembayaran lagi ke Rusia selama 2008.
- 1 Januari 2009: Gazprom menghentikan pasokan ke pasar Ukraina di tengah saling tuduh. Kedua pihak berjanji untuk menjamin pengangkutan ke Eropa dan melanjutkan perundingan.
- 3 Januari 2009: Negara-negara anggota Uni Eropa di Eropa Tengah dan Timur melaporkan penurunan dalam pasokan gas Rusia. Rusia dan Ukraina saling menyalahkan untuk penurunan itu.
- 5 Januari 2009: Komisi Uni Eropa mengirimkan misi ke Kiev dengan harapan dapat membujuk Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri sengketa mereka. Putin memerintahkan Gazprom, yang menuduh Kiev telah mencuri 63,5 juta meter kubik gas sejak 1 Januari, untuk mengurangi volume yang dikirimkan melalui Ukraina.
- 6 Januari 2009: Naftogaz mengatakan bahwa Gazprom telah mengurangi pengirimannya menjadi 92 juta meter kubik per hari, padahal yang disetujui 221 juta meter kubik, tanpa penjelasan. Gazprom menuduh Kiev menutup tiga dari empat jalur pipa yang melintasi wilayahnya yang digunakan untuk ekspor.
- 7 Januari 2009: Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin minta Gazprom untuk menghentikan seluruh pengiriman gas alam ke Ukraina. Eropa Timur menempuh langkah-langkah krisis sebagai respons atas penghentian pasokan gas Rusia secara keseluruhan, dengan mematikan penghangat udara di angkutan umum, menutup sekolah, dan mengendalikan penggunaan oleh industri besar.
- 8 Januari 2009: Uni Eropa memimpin pembicaraan yang bertujuan menyelesaikan krisis gas antara Rusia dan Ukraina dengan meletakkan monitor di perbatasan mereka.
- 9 Januari 2009: Sejumlah pengamat pertama yang ditugasi memonitor aliran gas Rusia tiba di Ukraina. Komisi Eropa mengatakan sedikitnya diperlukan tiga hari untuk melanjutkan kembali pasokan gas Rusia ke Eropa.
sumber:kompas.comSilahkan tulis pendapat/komentar Sampeyan mengenai tulisan di atas...
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tuliskan pendapat Sampeyan