Selasa, 30 Desember 2008

Damai Makin Jauh di Palestina

. Selasa, 30 Desember 2008
/show.js">

Serangan Israel ke wilayah jalur Gaza dilancarkan selama akhir pekan kemarin, dan dilaporkan sekitar 300 warga Palestina tewas.

Serangan itu, menurut Israel, dilancarkana guna membalas serangan Hamas yang menguasai Gaza yang terus menembakkan roket ke arah Israel. Meski telah menelan banyak korban, serangan yang menggunakan pesawat tempur itu kemungkinan besar belum akan diakhiri. Pemerintah Israel pun telah mempersiapkan melakukan agresi melalui jalur darat.


Sejumlah kalangan menilai serangan Israel tampaknya untuk menegaskan kepada pihak lawan bahwa Israel bukan negara yang lemah seperti yang dikesankan saat kedodoran menghadapi serangan Hezbollah tahun 2006. Kali ini serangan dilakukan dengan masif. Selain banyak korban yang jatuh, serangan juga menimbulkan ketakutan yang luar biasa. Banyak warga Gaza yang berniat mengungsi ke wilayah Mesir melalui perbatasan Rafah. Namun, pihak Mesir tegas menutup perbatasan tersebut.

Negara negara Arab meluapkan kemarahan terhadap serangan brutal Israel. Sebagian dari mereka juga marah terhadap Mesir yang tak memberi kesempatan terhadap warga Palestina yang ingin mengungsi. Padahal, kemampuan Gaza, seperti dalam hal pengobatan, sudah amat merosot setelah 18 bulan terkena sanksi Israel.

Semua itu menimbulkan kecemasan. Wilayah Timur Tengah akan kembali terjurumus ke dalam ketidakstabilan baru. Pihak Israel menyebutkan, serangan tidak dimaksudkan untuk menduduki Gaza, yang sudah ditinggalkan sepihak sejak tahun 2005, tetapi untuk memulihkan kehidupan normal bagi penduduk di wilayah selatan Israel yang terkena serangan roket Hamas.

Namun, pihak Hamas menyebut Israel-lah yang memulai “perang”, dan bertekad akan membalas serangan hingga “jauh” ke dalam wilayah negara Zionis itu dengan segala cara, termasuk dengan bom bunuh diri. Sementara itu, di Lebanon, pemimpin Hezbollah Sheikh Hassan Nasrallah menyatakan mendukung Hamas dan mempersiapkan para pejuangnya

Dukungan bagi Hamas juga muncul dari Iran dan Suriah. Kedua negara ini dianggap bersebrangan dengan Arab Saudi, Jordania, dan Mesir, yang dinilai menjalin kesepakatan menentang Hamas. Kini, gencatan senjata selama enam bulan antara Israel dan Hamas yang diperantai Mesir sudah berakhir 1o hari lalu. Namun situasi sudah mulai memburuk November lalu.

Kita sungguh prihatin dengan kondisi di Palestina. Jangankan ada negara merdeka, tahun 2008 pun berakhir dengan Palestina yang masih terus terbelah dan berdarah oleh gempuran Israel.

Silahkan tulis Komentar/Pendapat Sampeyan mengenai tulisan di atas


Related Posts by Categories



/show.js">

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Silahkan tuliskan pendapat Sampeyan

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com