Sebuah penelitian menunjukkan kegiatan berfikir membutuhkan 23.6 persen kalori lebih banyak, dibandingkan kegiatan yang berhubungan dengan mental. Peneliti mendapati, stres akibat kegiatan berfikir dapat menyebabkan makan dalam jumlah besar.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Angelo Tremblay mengukur kebutuhan makanan dari 14 mahasiswa yang masih-masing diberikan tiga tugas.
Tugas pertama rileks dengan posisi duduk, kedua membaca dan membuat kesimpulan, dan tugas ketiga menyangkut ingatan, perhatian dan konsentrasi di depan komputer.
Setelah 45 menit melakukan aktivitas itu, partisipan disuruh untuk makan sebanyak yang dia mau.
Peneliti menemukan hanya membutuhkan tiga kalori untuk tugas pertama. Sedangkan mahasiswa makan 203 kalori untuk tugas membaca dan menyimpulkan, serta 253 kalori untuk tugas dengan komputer.
Angka ini mewakili 23,6 persen dan 29,4 persen peningkatan, dibandingkan tugas pertama.
Contoh darah diambil sebelum, selama dan sesudah setiap sesi test. Hasilnya, tugas dengan komputer menunjukkan lebih banyak fluktuasi level glukosa dan insulin dibandingkan tes lain.
"Fluktuasi bisa disebabkan oleh stres dari tugas yang memerlukan proses berfikir, juga merefleksikan adaptasi biologi selama pembakaran glukosa,” kata Jean-Philippe Chaput, penulis penelitian itu.
Tubuh dapat bereaksi terhadap fluktuasi itu dengan menstimulasi masukan makanan agar tetap dapat mempertahankan keseimbangan glukosa, yang merupakan bahan bakar satu-satunya yang digunakan oleh otak.[ito]
Silahkan tulis pendapat/komentar Sampeyan mengenai tulisan di atas...
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tuliskan pendapat Sampeyan