Sabtu, 10 Januari 2009

Global Warming Ancam Ketersediaan Pangan Pada 2100

. Sabtu, 10 Januari 2009
/show.js">

Pemanasan Global diperkirakan akan mengancam ketersediaan bahan makanan di seluruh penjuru dunia pada tahun 2100. Menurut Prof David Battisti dari University of Washington, Seattle, pemanasan global akan mengurangi produksi pertanian baik di wilayah tropis maupun subtropis.


Dilansir melalui RedOrbit, Sabtu (10/1/2009), tim yang dipimpin Battisti menggunakan 23 cara untuk memprediksi keadaan bumi di masa mendatang.

"Musim terpanas dalam pantauan akan terasa mewakili di banyak wilayah pada masa-masa mendatang," kata Battisti. "Tekanan akibat pemanasan temperature menyebabkan produksi pangan akan berkurang, dan penelitian kami itu belum termasuk dengan ancaman kekeringan yang disebabkan tingginya temperature bumi," tambahnya.

Di sebagian wilayah beriklim tropis, temperature dapat meningkat sekira 9 derajat Celsius di atas rata-rata musim panas, dan itu akan memangkas 20 hingga 40 persen produksi pangan.

"Karena wilayah itu merupakan tempat tinggal sekira 50 persen populasi penduduk dunia maka dampak dari perubahan iklim akan terasa semakin berat," ujar Battisti.

Sementara itu, rekan kerjasama Battisti dalam peneltian tersebut, direktur program ketahanan pangan Stanford University, Professor Rosamond Naylor mengatakan dunia harus segera melakukan adaptasi terhadap pemanasan global.

Inovasi-inovasi dalam pengembangan varietas unggul sangat dibutuhkan untuk mengatasi ancaman kekurangan stok pangan di masa mendatang.


Silahkan tulis pendapat/komentar Sampeyan mengenai tulisan di atas...

Related Posts by Categories



/show.js">

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Silahkan tuliskan pendapat Sampeyan

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com