Pernahkah Sampeyan mengalami kejadian seperti ini : pasangan Sampeyan mengoprek-oprek isi inbox Sampeyan ( dari email ataupun dari handphone )? Kemudian, kebetulan ‘isinya’ sedikit bikin pasangan ‘meradang’. Selanjutnya…? Pertengkaran dan kesalahpahaman Sampeayan berdua tentunya menjadi hal yang mudah ditebak.
Kalau diruntut kejadiannya sih rasanya sepele, cuma mengirim SMS, yang mungkin hanya iseng belaka ke orang lain atau teman Sampeyan (lawan jenis) senilai Rp. 350,- (sebelum operator menurunkan tarif), akibatnya bisa menimbulkan bara dalam sekam dalam hubungan sampeyan dan pasangan (entah Pasutri, ataupun masih pacaran).
Rekan saya, sempat dilabrak oleh istrinya di kantor, lantaran HP-nya ketinggalan di rumah. Celakanya, ada teman wanita yang mengirim SMS begini “ Siang ini kita jadi lunch dimana Say?” Wuah… kontan sang istri pun tanpa basa-basi datang ke kantor suaminya, menceramahi panjang lebar sang suami yang kebetulan pimpinan perusahaan. Belum lagi mulutnya kering, kok ya ‘ndilalah’ teman wanita suaminya itu mendadak ke kantor. Akhirnya ‘perang’ pun tak terhindarkan lagi. Mirip Sinetron Indonesia yang serba ‘kebetulan’. Meski akhir cerita tak separah kisah dalam sinetron. “ Wong ya cuman SMS kok jadi petaka …”
Oke, memang handphone, private email itu hal sangat pribadi. Hanya saja, kalau sudah menjadi suami istri, apa hal ini masih menjadi sesuatu yang pribadi dan pasangan nggak boleh tahu? Wajar saja jika pasangan ingin mengetahui ada apa di ‘inbox’ kita. Dan jangan marah kalau yang meng ‘oprek-oprek’inbox kita adalah pasangan resmi. Bagaimanapun dia berhak tahu juga. Kecuali kalau Sampeyan memang ‘merahasiakan’ sebuah hubungan dengan orang lain.
Ya, memang hanya SMS, senilai tak lebih dari Rp. 350,. Ucapannya pun mungkin hanya ‘biasa-biasa saja’ bagi si pengirim dan penerima. Namun manakala sesuatu ‘yang biasa-biasa’ menjadi ‘tak biasa’ bagi pasangan kita? Ini dia masalahnya!
Silahkan tulis pendapat/komentar Sampeyan mengenai tulisan di atas...
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tuliskan pendapat Sampeyan